LAPORAN
KEGIATAN BULAN BAHASA 2011
LOMBA BACA
PUISI TINGKAT MAHASISWA SE- RIAU DAN MUSIKALISASI PUISI TINGKAT SLTA SE- RIAU
“ Menjunjung Tinggi Marwah
Bahasa dan Sastra Indonesia di Tengah Modernisasi”
DOSEN : Drs. Darusman AR,M.Pd
DISUSUN OLEH :
JULIANA.
S
106240410
Kelas 3 B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Dikesempatan yang berbahagia ini pertama sekali
saya ucapkan puji dan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang ditentukan.
Serta tidak lupa solawat beriringkan
salam saya haturkan kepada ruh junjungan Nabi besar Muhammad S.A.W yang telah
berusaha membawa kita dari jaman jahiliyah kepada jaman yang penuh dengan
keberkahan.
Laporan yang saya susun ini berisikan tentang laporan mengenai kegiatan
perlombaan musikalisasi puisi tingkat SLTA se-Riau dan perlombaan baca puisi
tngkat mahasiswa se - Riau, sesuai dengan mata kuliah puisi yang saya ambil
pada semester 3 ini. Menurut saya tidak terlalu sulit menyusun laporan ini,
karena saya dibantu oleh panitia pelaksana dalam mengumpulkan data – data yang
saya butuhkan. Dan saya menyusun laporan ini juga sesuai dengan apa yang saya
lihat pada saat perlombaan berlangsung. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi sipa saja yang membaca laporan ini.
Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daaftar Isi ii
Bab I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Laporan 1
1.2 Tujuan Laporan 1
Bab II ISI LAPORAN 2
2.1 Lomba Baca Puisi 2
2.2 Lomba Musikalisasi Puisi 10
Bab III PENUTUP 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan
Adapaun yang melatar belakangi saya menyusun laporan ini
yaitu karena saya ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perlombaan yang di
langsungkan oleh HIMA –PBI UIR dan panitia
penyelenggara dalam rangka Bulan Bahasa. Yang di selenggarakan pada tanggal 11
november 2011 sampai dengan 26 november 2011,bertempat di Pendopo UIR.
1.2 Tujuan Laporan
Tujuan saya me.nyusun laporan ini untuk melatih saya agar
lebih mahir lagi menyusun laporan yang sesuai dengan apa yang saya lihat.
Selain dari itu, tujuan saya menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh bapak Dosen kepada seluruh mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia
kelas 3A. Semoga laporan ini bermanfaat untuk siapa saja yang membaca laporan
ini.
BAB II
ISI
LAPORAN
2.1 Lomba
Baca Puisi
a)
Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan kekonsentrasian etruktur fisik
dan struktur batinnya. Puisi menyampaikan pesan – pesan sang penyair atas
tafsiran hidup dan kehidupan ini. Puisi terasa bernyawa saat dibacakan dengan
segenap unsur penjiwaan oleh pembacanya.
b)
Jadwal Lomba
Kegiatan lomba ini diselenggarakan di kampus
FKIP Marpoyan jalan Kaharuddin Nasution
KM.113 P. Marpoyan jadwal kegiatan perlombaan Baca Puisi yaitu :
1.
Pendaftaran 17 Oktober 2011 – 05
november 2011
2.
Pelaksanaan lomba, hari kamis 17 november 2011
3.
Pemenang diumumkan pada akhir perlombaan
4.
Setiap peserta yang mendapat juara, diwajibkan hadir pada malam puncak
5.
Pendaftaran peserta dapat dilakukan via handphone atau langsung ke
secretariat panitia bulan bahasa.
c)
Persyaratan dan Ketentuan Peserta
Persyaratan yang harus dipatuhi yaitu:
1.
Peserta adalah mahasiswa se – Riau
2.
Peserta boleh mengatas namakan pribadi atau kelompok / instansi
3.
Peserta membaca puisi wajib berjudul Bahasa Bangsa karya Muhammad Yamin
4.
Setiap peserta diharuskan membacakan 1 puisi pilihan dari 5 puisi
pilihan yang disediakan panitia.
5.
Setiap peserta harus mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan pas
foto 4x6 sebanyak 2 lembar kepada panitia.
6.
Biaya pendaftaran sebesar Rp 30.000,-
7.
Teknikal meeting dilaksanakan pada saat pendaftaran, sekaligus
pencabutan nomor undian.
d)
Penilaian
Kriteria penilaian sedikitnya akan meliputi :
1.
Kualitas vokal
2.
Kualitas penjiwaan dan apresiasi
3.
Kualitas teknik dan penampilan
e)
Puisi yang Dilombakan
Setiap peserta lomba akan membacakan dua
puisi yaitu satu puisi wajib dan satu puisi pilihan. Adapun puisi – puisi
tersebut adalah :
Puisi Wajib
Bahasa Bangsa
Karya Muhammad Yamin
Selagi kecil bermain muda
Tidur sianak di pangkuan bunda
Ibu bernyanyi lagu dan dendang
Memuji sianak banyaknya sedang
Buaian saying malam dan siang
Terlahir di bangsa berbahasa sendiri
Diapit keluarga kanan dan kiri
Besar budiman di tanah melayu
Besuka duka, sertakan rasa
Perasaan serikat menjadi padu
Dalam bahasanya, permai merdu
Menatap. Menagis, bersuka raya
Dalam bahagia bala dan bayar nyawa
Dalam bahasa sambungan jiwa
Dimana perca, di sana bahasa
Andalas ku saying jana bejana
Sejakkan kecil muda taruna
Sampai mati berkalang tanah
Lupa ke bahasa tiadakan pernah
Ingat pemuda, Sumatra malang
Tiada bahasa, bangsa pun hilang
Puisi Pilihan 1
Pahlawan Tak Dikenal
Karya Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu di terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar didadanya
Senyum bakunya mau berkata, kita sedang
perang
Dia tidak ingat bila mana dia dating
Kedua lengannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia dating
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur
sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pandang senja
Dunia tambah beku ditengah derap dan suara
menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 november, hujanpun mulai turun
Orang – orang yang ingin kembali memandangnya
Sambil meragkai karangan bunga
Tapi yang Nampak, wajah – wajahnya sendiri
yang tak dikenalnya
10 tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur sayang
Sebuah lubang peluru bundar didadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda
Puisi Pilihan 2
Reformasi
Karya Edi Ruslan Pe Amanrizal
Reformasi tiba – tiba berubh arti
Pagi – pagi
Dia bermakna demokrasi
Tengah hari
Lapar membuatnya
Menjadi teriakan
Dan caci maki
Petang hari
Dia berubah menjadi kompromi
Bisas dari hasil diskusi
Atau negosiasi
Tapi malam hari
Dia bias jadi impian
Dari proposal yang di ajukan
Dengan sedikit gertakan
Dia dapat persetuajuan
Dapat rekomendasi
Atau disposisi
Reformasi buat kere jadi kaya
Buat
koro jadi manja
Di bawah pembesar kemana – mana
Reformasi buat orang jadi bijak berkata –
kata
Di rapat
Di debat
Boleh menghujat
Boleh menjilat
Asal dapat mendekat
Puisi Pilihan 3
Tanah Air
Karya Sutardji Calzoum Bachri
Tanah airmata
Tanah tumpah dukaku
Mata air airmata kami
Air mata tanah air kami
Disinilah kami berdiri
Menyanyikan air mata kami
Dibalik gembur subur tanah – Mu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase megah gedung – gedung – Mu
Kami coba sembunyikan derita kami
Kami coba simpan nestapa
Kami coba kuburkan duka lara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak kemana – mana
Bumi memang tak terbatas pandang
Dan udara luas menunggu
Namun kalian tak bisa menyingkir
Kemana pun melangkah
Kalian pijak airmata kami
Kemanapun terbang
Kalian hinggap di airmata kami
Kemanapun berlayar
Kalian arungi airmata kami
Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan bisa kemana pergi
Menyerahlah pada kedalaman airmata kami
Puisi Pilihan 4
Layang – Layang Milikku
Krya Slamet Sukirnanto
Layang – layang milikku, ku manjakan kau
Membubung di langit biru
Dialam raya bersama burung – burung yang
bebas
Lihatlah dari sana, negeri – negeri yang jauh
Adakah negeri – negeri bebas yang angkuh?
Satu pesan yang ku sampaikan dari bumi ini
Janganlah meninggalkan daku, kemudian kau
pergi
Sebab jarak antara kita semakin jauh
Di kota ini aku sendiri dengan pijar nasib
Layang – layang milikku, ku manjakan kau
Membubung di langit biru
Sampaikan salam : hidup teguh disini
Nyanyian bunyi dalam ujud puisi
Pilihan Puisi 5
Kemis Pagi
Karya Tufik Ismail
Hari ini kita tangkap tangan – tangan kebatilan
Yang selama ini mengenakan seragam kebesaran
Dan menaiki kereta – kereta kencana
Dan mengenakan materai kerajaan
Dengan suara lantang memperatas namakan
Kawula dukana yang berpuluh jiwa
Hari ini kita serahkan mereka
Untuk di gantung di tiang keadilan
Penyebar bisa fitnah dan dusta durjana
Bertahun – tahun lamanya
Mereka yang merencanakan seratus mahligai
raksasa
Membeli benda – benda tanpa harga di manca
Negara
Dan memperoleh uang emas berates juta
Bagai diri sendiri, di bank – bank luar
negeri
Merekalah pengatur jina secara terbuka
Dan menistakan kehormatan wanita, kaum dari
ibu kita
Hari ini kita tangkap tangan – tangan
kebatilan
Kebanyakan anak – anak muda berumur belasan
Telah kita naiki gedung – gedung itu
Mereka semua pucat, tiada lagi berdaya
Seorang ketika digiring, tersedu
Membuka sendiri tanda kebesaran di pundaknya
Dan berjalan perlahan dengan lemahnya
f)
Jumlah Peserta lomba Puisi
Jumlah peserta perlombaan baca puisi tingkat
mahasiswa se –Riau yang di selanggarakan oleh HIMA – PBI dan Panitia Pelaksana
dalam rangka Bulan Bahasa, yaitu sebanyak 20 peserta. Dan peserta ini terdiri
dari Universitas yang berbeda – beda,dari
Universitas Islam Riau, Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim, dan
Universitas Lancang Kuning.
g)
Pemenang Lomba Baca Puisi
Adapun
pemenang lomba baca puisi ini yaitu :
JUARA
|
NILAI
|
NO.UNDIAN
|
NAMA PESERTA
|
1
|
280
|
20
|
Reza Pahlevi
|
2
|
275
|
09
|
Rudi Anwar
|
3
|
265
|
14
|
Sri Antika
|
Harapan 1
|
260
|
-
|
Sumiati
|
Harapan 2
|
255
|
-
|
Nurhudaina
|
Harapan 3
|
250
|
-
|
Sania leffina
|
Pekanbaru,
17 November 2011
JURI I JURI
II JURI
III
( TEMUL AMSAL ) (
YATNA YUANA,M.Pd. ) ( FATMAWATI,M.Pd. )
h)
Komentar Saya
Panitia bulan bahasa 2011 memang sangat luar biasa,
acara perlombaan benar – benar berjalan dengan lancer. Dan ternyata peminat
lomba baca puisi sangat banyak sekali. Terbukti dari banyaknya peserta lomba
dari luar kampus UIR. Ada peserta dari kampus Universitas Lancang Kuning,
pesertanya wanita dan penampilannya luar biasa sekali. Sepertinya anak sanggar,
melihat dari penampilannya.
Juri yang menjadi team penilai dalam lomba
baca puisi tersebut adalah orang – orang yang paham dan mengerti dengan puisi.
Banyak masukan dari juri untuk peserta lomba, sehingga peserta bisa lebih baik
lagi saat menampilkan kemampuannya didepan juri dan penonton. Peserta
sepertinya memang sudah berlatih dengan baik sekali. Dan saya bisa menikmati
penampilan yang benar – benar luar biasa dan sangat banyak menyampaikan pesan kehidupan
kepada penonton yang dapat menangkap pesan yang di sampaikan oleh peserta.
Sekalipun
persiapan sudah semaksimal mungkin di lakukan panitia tetap saja ada sedikit
kekurangan dalam penyelenggaraan lomba tersebut. Peserta terlihat sedikit sulit
dalam menggunakan mickrofon yang di sediakan oleh panitia. Tetapi terlepas dari
itu semua set panggung juga sangat bagus sekali. Secara umum sudah sangat luar
biasa sekali persiapan panitia dan juga persiapan dari peserta perlombaan baca
puisi.
2.2 Lomba
Musikalisasi Puisi
a)
Pengertian Musikalisasi Puisi
Semua yang ada dlaam puisi menjadi lebih
hidup ketika seni sastra itu di kolaborasikan dengan seni music sehingga
menjadi sebuah lagu. Bait – bait puisi menjadi syair lagu itu. Dinamika melodi,
irama. Tempo, serta bunyi yang dihasilkan suatu alat music berguna untuk
menegaskan makna puisi yang telah di tafsirkannya. Selanjutnya, kolaborasi dua
seni itulah sering disebut musikalisasi puisi.
Musikalisasi puisi itu juga merupakan salah
satu cara untuk mendekatkan puisi kepasa khalayak yang lebih luas, tidak hanya
peminat sasrta. Musikalisasi puisi diharapkan dapat member penajaman makna yang
tersirat ataupun tersurat sehingga dapat membantu masyarakat awam dalam
memahami puisi.
b)
Jadwal Perlombaan
Kegiatan festival musikalisasi puisi ini
diselenggarakan di Universitas Islam Riau jalan Kaharuddin Nasution KM 11
Perhentian Marpoyan Pekanbaru, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1.
Pendaftaran tanggal 17 oktober 2011 – 05 november 2011
2.
Pelaksanaan lomb tanggal 19 november 2011
3.
Pengmuman pemenang di umumkan selesai perlombaan
4.
Pendaftaran peserta dapat dilakukan via email ( terutama di luar
Pekanbaru ) yakni : aleksandertulus-yahoo.com atau langsung dating ke
secretariat panitia Bulan Bahasa.
c)
Persyaratan Peserta Festival
Persyaratan yang harus dipatuhi yaitu :
1.
Peserta adalah siswa SLTA / Sederajat se – Riau
2.
Peserta lomba maksimal 7 orang dalam satu kelompok
3.
Setiap kelompok wajib menampilkan puisi wajib yang ditetpkan panitia dan
menampilkan satu puisi pilihan
4.
Peserta tidak dibenarkan menambah atau mengurangi kata atau suku kata
5.
Pertunjukan berbentuk penampilan langsung dengan menggunakan alat music
akustik
6.
Setiap peserta harus mengisi dan menyerhkan formulir pendaftaran
7.
Setiap peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp.200.000,-
8.
Peserta harus melakukan daftar ulang selambat – lambatnya 30 menit
sebelum acara di mulai.
d)
Penilaian
Keriteria penilaian meliputi :
1.
Penafsiran puisi
2.
Vocal
3.
Komposisi musical ( instrument dan bunyi- bunyian )
4.
Keselarasan
5.
Teknik dan penampilan
e)
Jumlah Peserta Lomba
Jumlah peserta perlombaan musikalisasi puisi yang diselenggarakan oleh
HIMA – PBI dan Panitia Pelaksana dalam rangka Bulan Bahasa 2011 yaitu sejumlah
13 peserta dan berasal dari SLTA se- Riau. Bukan hanya SLTA yang ada di dalam
Pekanbaru saja, melainkan juga dari SLTA dari luar daerah Pekanbaru.
f)
Pemenang Lomba
Adapun
pemenang lomba Musikalisasi Puisi tingkat SLTA se- Riau yaitu :
JUARA
|
JUMLAH
NILAI
|
NO.
UNDIAN
|
NAMA SEKOLAH
|
1
|
445
|
3
|
SMAN 2 PKL Kerinci
|
2
|
430
|
9
|
SMAN 2 Rambah
Hilir
|
3
|
415
|
11
|
SMAN 2Siak Hulu
|
Harapan 1
|
410
|
7
|
MA. AL – Qosimiyah
|
Harapan 2
|
405
|
6
|
SMAN 2 Tambang Pekanbaru
|
Harapan 3
|
400
|
2
|
SMA Kusuma Pekanbaru
|
Pekanbaru, 19 November 2011
Juri I Juri
II Juri
III
(
Drs. Darusman AR,M.Pd ) (
Fatmawati, M.Pd ) ( Sarmianti,S.S.)
g)
Puisi yang Dilombakan
Adapun puisi yang dilombakan ada dua buah
puisi, yaitu satu puisi wajid dan satu puisi pilihan yang telah di sediakan
oleh panitia penyelenggara. Adapun puisi tersebut adalah :
Puisi Wajib
Lagu Sebuah
Hamid Jabur
Dari mana hendak kemana
Dari enatah ke entahlah
Lagu nenek moyang lagu nan panjang, panjang
menggelombang
Lagu raungan memedih terbang dari kerak
ngarai
Dari mana hendak kemana
Dari entah ke entahlah
Sebuah batang padi dan lilitan pelepah kelapa
Sebuah napas panjang dan lembaian telapak tangan
Sebuah batang nada dan
gesekan nada bentangan
Sebuah katupan mata dan gelombang gemulai kelapa
Sebuah ranting bamboo dan jemari taimenari mesra
Sebuah hari sebuah dalam sebuah lagu sebuah ratapan
Dari mana hendak kemana
Dari entah ke
entahlah
Lagu nenek moyang lagu nan panjang menggelombang
Lagu rantauanmulia nan celaka melagu sangsi
Dari mana hendak ke mana
Dari enatah ke
entahlah
Puisi Pilihan 1
Debu Bulan Mei
M. Badri
Kuasah jantung yang kilau dipahat risau
Mesiu dan lemparan batu – batu
Melekat di jantung kata membara
Oleh sumph serapah yang menjadi sejarah
Tentang sayatan lidah dan darah
Sia – sia kulukis btu nisan di tubuh ku
Sebab api tetap saja menyala
Beraroma kelopak bunga yang merana
San moncong senapan terikat di kepala
Duh, luka ini belum sembuh
Mei berdebu
Di atas kelender yang terbakar
Dan angka – angka luruh dari dinding memar
Bergambar garuda terbang letih
Dilangit merah dilangit putih
Karena nyeri belum pulih
Puisi Pilihan 2
Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
Gunawan Muhammad
Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
Langit terlepas. Ruang menunggu malam tiba
Kau berkata : pergilah sebelum malam tiba
Ku dengar angin mendesak kearah
Di piano bernyanyi baris dari rubayat
Diluar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata
Sebelum hari tahu kemana lagi akan tiba
Aku pun tahu : sepi kita semula
Besiap kecewa. Bersedih tanpa kata – kata
Pohon – pohon pun berbagai dingin di luar jendela
Mengekalkan yang esok mungkin tak ada
Puisi Pilihan 3
Lagu Yang Sederhana
Acep Zamzam Noor
Inilah lagu yang sederhana
Untuk – Mu
Denting – denting rawan
Jiwa yang melayang – laying
Inilah nada – nada guram
Kasih yang terpendam
Lirik – lirik
lebam
Kehidupan yang bergoyang – goyang
Matahari yang kupandang saja
Sambil menimbang – nimbang
Mata – mukah yang memandangku
Yang sejuk
mengulas dn membakar sekaligus?
Sadar harus berdiri
Meskipun kaki selalu goyah
Sadar harus bernyanyi
Walau tak mampu meredakan gelisah
Inilah nyanyianku
Lagu yang sederhana
Denting – denting kerinduan
Dan harpa jiwa yang teramat lengang
Puisi Pilihan 4
Do’a
Amir Hamzah
Dengan apakah kubandingkan pertemuan kita, kekasihku?
Dengan senja samar
sepoi, pada masa purnama meningkat naik, setelah
Menghalaukan panas
payah terik,
Angin malam
menghembus lemah menyejuk badan, melambung rasa menayang
Piker, membawa angan kebawah kursi –Mu
Hatiku terang menerima kata – Mu, bagai bintang memasang
lilin – Nya
Kalbuku terbuka menunggu kasih – Mu, bagai sedap malam
menyirak kelopak,
Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu, penuhi dadaku
dengan cahaya –Mu,
Biar
Bersinar
mataku sendu, biar berbinar galakku rayu!
Puisi Pilihan 5
Nyanyian Sore
Soni Farid Maulana
Sungguh
kau lupa pada ku?
Tanya mu soe itu, sambil membetulkan letak
Kain
baju mu yang hijau muda
Lalu kau
tatap kota yang ter hampar dilembah
Ada lampu menyala juga sekubik asap
Mengepul
dari berbagai cerobong hitam
Yang tegak dan kaku menusuk langit
Tak
ada satu jendela pun yang terbuka
Dalam
ruangan ini. Tapi angin yang berhembus dari
Dadamu
terasa dingin dan sepi
Sesekali
dari ruang yang lain
Kudengar
seseorang memainkan romantic agony
Dengan
piano. Seketika
Kenangan
terhampar di kalbu
Di
lembah ada sehimpun warna
Yang
lembut sekaligus menyakitkan mata
Tapi tak pernah ku
tahu
Apakah
seperti itu pula panorama hatimu?
Udara
bergetar. Langit kelam berkabut
Sungguh
dalam. Sungguh kau lupa padaku
Tanyamu,
sarat kerinduan
h)
Komentar Saya
Secara keseluruhan kegiatan perlombaan ini sudah sangat
luar biasa. Antusiasme peserta dan penonton juga sangat luar biasa.
Kesemangatan dari peserta terlihat saat mereka menampilkan kemampuan mereka
didepan juri dan para penonton. Dan ditambah lagi MC yang kocak sekali
orangnya.
Untuk tingkat SLTA menurut saya penampilan – penampilan dari
semua peserta lomba musikalisasi ini sudah luar biasa sekali. Seperti sudah
ahli saja dalam memusikkan puisi. Dan banyak pelajaran dan makna hidup yang
dapat kita ambil dari penampilan para peserta perlombaan. Secara kostum mereka
juga sangat baik sekali, menjunjung tinggi nilai – nilai nasional dan melayu
modern. Dan sebagian peserta merancang sendiri penampilan dan juga kostum yang
mereka kenakan saat perlombaan, tanpa harus ikut campur tangan pembina mereka.
BAB III
PENUTUP
Bulan Bahasa tahun 2011 ini menurut saya sudah
berlangsung dengan sangat baik, terlihat dari lancernya kehiatan – kegiatan
perlombaan yang di selenggarakan oleh HIMA – PBI dan Panitia Pelaksana Bulan
Bahasa 2011 yang diketuai oleh Abdul Kadir dari mahasiswa kelas 3E, beserta
panitia – panitia lainnya. Antusiasme peserta dan penonton juga sangat luar
biasa, dan ini saya yakinkan membawa kesemangatan tersendiri bagi para Panitia
Pelaksana.
Perlombaan – perlombaan yang berlangsung juga sangat luar
biasa, karena perlombaan ini bukanlha dalam skala kecil melainkan se-Riau dan
ini benar – benar luar biasa. Panitia dapat melaksanakan kegiatan ini denga
baik sekali. Dan saya yakin ini terselenggara dengan baik juga atas bimbingan
dari para Dosen yang merasa peduli dengan kegiatan tahunan ini, yaitu kegiatan
memperingati bulan bahasa. Panitia mengutarakan kebahagiaannya karena kegiatan
bulan bahasa 2011 berjalan dengan baik sekali, walau masih ada sedikt
kekurangan yang mungkin masih bermasalah dalam sound system yang disediakan
oleh panitia.
Berikut ini akan saya lampirkan beberapa pendapat dari
panitia pelaksana, selama kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2011 dengan tema “
Menjunjung tinggi marwah bahasa dan sastra Indonesia di tengah modernisasi
“ berlangsung. Berikut komentar –
komentar narasumber yang saya temui :
NAMA
|
SEMESTER
|
KOMENTAR
|
Kak Dedi
|
9
|
Allhamdulillah ya sesuatu...kegiatan kemarin terlaksana
dengan baik meski masih ada kekurangan di beberapa hal. Semoga menjadi pembelajaran
untuk pelaksanaan kegiatan – kegiatan HIMA – PBI di masa yang akan dating.
Saya juga melihat masih kurangnya rasa memiliki dan tanggung jawab dari
beberapa panitia terhadap tugasnya
|
Kak Nanang
|
9
|
Bagus...lebih di tingkatkan aja prestasi untuk
kedepannya
|
Kak Witra Amelia
|
5
|
Luar biasa baik, Karena panitia bulan bahasa tahun ini
sangat luar biasa. Acara secara keseluruhan berjalan dengan sangat lancar
hamper tidak ada kekurangan. Tinggal di tingkatkan lagi dan di pereratkan lagi
tanggung jawab sesame panitia.
|
Kak Tulus Purwanto
|
7
|
Ya cukup bagus, karena berjalan dengan lancar. Selain
itu perlombaan – perlombaan yang di adakan cukup bagus untuk mengembangkan
kreatifitas peserta.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar