Kamis, 29 Desember 2011

PACAR SEMINGGU



PACAR SEMINGGU


Baru ian sadari, ternyata penantiannya selama ini sia- sia. Percuma penantian ian yang tak berujung. Ian menyadari kebodohannya, tapi cintanya terlalu besar buat Dian. Sebenarnya sejak pertama berkenalan pada tahun 2004 lalu, Ian sudah terpikat pada pandangan pertama. Belum lagi mereka sering bertemu pada acara sekolah dan juga kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka. Sebenarnya  semua perasaan itu berasal dari ejekan dan olokan teman- temannya. Walaupun Ian sudah marah, tetap aja teman – temannya suka menggodai Ian. Memang Ian kesal, tapi jauh di sudut hatinya Ian senang sekali karena ternyata teman- temannya mendukung sekali kalau Ian jadian sama Dian.
Tidak terasa UAN akan segera berlangsung, ada perasaan sedih di hati anak – anak MTs Nahdiyah, karena mereka harus berpisah dengan teman – teman yang tiga tahun belakangan ini sudah menjadi saudara. Terlebih kalau sudah tamat dari MTs Ian tidak akan bertemu lagi dengan Dian, mengingat jarak antara mereka itu antar provinsi. Dan  akhirnya samapi juga hari perpisahan itu, mereka semua berpisah dan melanjutkan kejenjang MA pilihan masing – masing. Terakhir Ian bertemu dengan Dian saat Dian berkunjung untuk menjemput STTB nya. Sejak itu mereka tidak pernah bertemu lagi hingga akhir 2011 ini pun mereka tidak pernah bertemu.
Memang kalau sudah cinta sulit untuk melupakannya. Walau tidak pernah ada kata jadian antara Ian dan Dian, wanita selembut Ian tetaplah menjaga hatinya untuk seorang pria yang sangat di cintainya. Semua teman – temannya sudah melarang Ian untuk menunggu dan mengharapkan seorang Dian, karena menurut teman – temannya Dian tidak pernah ada rasa sayang untuk seorang Ian. Tapi ternyata itulah cinta, Ian tidak kuasa untuk melupakan dan membuang perasaan sayang yang di anugrahkan Tuhan kepadanya.
Memasuki smester 3, Dian datang lagi kedalam kehidupan Ian dengan jalan yang sangat sulit untuk di ceritakan. Dengan segenap rasa sayang dan cinta yang dimilikinya Ian menyambut dengan baik kehadiran Dian dalam hidupnya walau hanya dari udara. Ternyata Ian tidak dapat meyembunyikan rasa itu.
“ kenapa Ian, kamu tidak lupakan saja aku, aku tidak pantas untukmu. Aku terlalu kotor dan jahat untuk mu??
“ aku sudah berusaha untuk melupakan kamu Dian, tapi aku sadar perasaan sayang ini datangnya dari Tuhan, aku tidak bisa berbuat apa – apa karena hanya atas izin Tuhan perasaan ini bisa hilang Dian...
“ tapi aku tidak mungkin bersama kamu Ian, aku tidak mau kamu terluka dan tersakiti lagi karena aku. Aku tidak baik untuk kamu...
“ tidak ada yang sempurna di dunia ini Dian, termasuk aku. Aku yakin semua orang yang bersalah dan tidak baik bisa menjadi baik, selagi orang itu mau berubah Dian...
“ tapi untuk berubah itu butuh waktu lama Ian....
“ berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk berubah menjadi baik Dian??? Apa kamu pernah memikirkan berapa lama aku menjaga perasaan ini?? 7 tahun menurut aku waktu yang cukup lama, tapi aku bisa menjaga perasaan ini karena memang aku selalu berusaha Dian.. bagaimana dengan kamu???
“ sungguh mulia hati kamu Ian.. apa kamu bisa menerima aku dengan semua kesalahan dan kekurangan aku??
“ akukan sudah katakana Dian, tidak ada manusia yang sempurna. Tapi bagaimana kita berusaha mendekati kesempurnaan itu Dian...
“ betapa beruntungnya pria yang mendapatkan kamu nanti Ian...
“ ya, mudah – mudahan begitu....
“ betapa bodohnya aku Ian... aku sudah menyia – nyiakan orang yang benar – benar berhati mulia seperti mu... maafin aku ya..
“ tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar Dian,, kita sama.
“ aku ingin kita kembali seperti dulu Ian...
“ seperti dulu yang bagaimana Dian??
“ aku mau kita menjalin hubungan..
“ hubungan??? Hubungan apa yang kamu inginkan Dian??
“  tapi kamu harus janji tidak akan marah,, inipun kalau kamu menyetujuinya...
“ ya aku tidak akan marah...
“ aku mau kita pacaran....
“ pacaran?? Denga jarak kita sekarang apa kamu yakin Dian??
“ ya aku yakin... aku janji tidak akan menyakiti kamu lagi Ian...
“ tapi maaf,,kamu pernah bilang kalau kamu tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh..apa kamu pula??
“ yaa..memang dulu aku bilang seperti itu,,tapi aku benar – benar ingin berubah untuk kamu Ian...
“ sebenarnya kau tidak bisa percaya b egitu saja dengan semua yang kamu katakana..aku takut kejadian beberapa bulan lalu akan terulang lagi. Sakit rasanya Dian,,aku sadar betapa bodohnya aku.,tapi apa daya ku.... maafkan aku Dian, aku tidak bisa...
“ aku mengerti kalau kamu tidak mungkin bisa langsung percaya sepenuhnya kepada aku, tapi percayalah Ian,,aku janji aku tidak akan menyakitimu lagi dan aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk kamu...
“ bantu aku untuk meyakinkan hati aku Dian... biarlah kita jalani apa adanya tidak perlu ada ikatan hubungan apa – apa....
“ kenapa Ian??
“ karena aku memang belum bisa....
“ belum bisa bagaimana Ian???
“ aku belum bisa menjalani hubungan apapun dengan kamu,,sebelum kamu bisa membuktikan bahwa ucapan kamu itu benar tidak hanya omongan belaka Dian...
“ Ian.... bagaimana aku bisa buktikan ke kamu kalau aku tidak main – main dengan ucapan aku, kalau kamu sendiri tidak memberi aku kesempatan... aku mohon Ian, berikanlah aku kesempatan sekali lagi..
“ berat untuk aku Dian.....
Sempat air bening mengalir dari mata Ian malam itu.  Mengapa tidak..pria yang selama ini di nantikannya menyatakan cinta dan berjanji akan berubah untuk dirinya. Namun sebagai wanita dia juga tidak ingin mengulang kesalahan yang sama seperti tiga tahun yang lalu, menggantung hubungannya dengan Dian. Ian benar – benar kali ini tidak akan menyia – nyiakan kesempatan itu lagi.
“ Ian... tolong jawab..beri aku kepastian atas hubungan kita..
“ kamu janji tidak akan meninggalkan aku lagi, tidak akan melukai hatiku lagi...
“ ya aku janji,,kamu adalah yang terakhir dalam hidupku...
“ maksudnya???
“ aku ingin kita benar – benar menjaga hubungan ini sampai kita bisa hidup bersama dan menjalani hidup ini bersama.. kamu mau kan jadi pendamping aku??
“ secepat itu kamu berfikir seperti itu Dian??
“ ya,,aku tidak akan menyia – nyiakan kamu lagi Ian... terimakasih untuk cinta dan kesempatan yang kamu berikan Ian...
“ semoga semua itu bukanlah kata – kata belaka Dian..aku ingin bukti bukan hanya janji – janji semu..
“ ya..aku akan berusaha membuktikanya dank u mohon bantu aku untuk berubah menjadi lebih baik....
“ sebisa mungkin akan aku bantu Dian...
“ kalau begitu kita resmi jadian...
“ he..em....
Hahahahha mereka berdua tertawa. Sejak malam itu, Ian lebih semangat lagi dalam menjalani kehidupannya. Tidak tau dengan Dian, entah dia bahagia atau hanya omongan semu belakan. Ian tidak pernah tau itu, Ian menyerahkan semua itu kepada Tuhan. Mereka saling memberikan perhatian selayaknya pasangan lain. Tapi ada yang beda dari Dian menurut Ian kata – kata Dian sering ngawur,, seperti bukan orang yang berpendidikan padahal Dian adalah calon seorang ahli kesehatan. Hal itu sempat di tanyakan Ian kepada Dian tepat satu minggu mereka jadian.
“ yank..aku mau Tanya sesuatu boleh??
“ boleh ayank...tanya aja??
“ kemana Dian yang aku kenal dulu, yang selalu mengagumkan dan bisa menjadi panutan.
“ aku juga nggak tau Ian..inilah aku yang sebenarnya...kenapa kamu kecewa??
“ tentu aku kecewa Dian..tapi selama kamu mau merubahnya tidak masalah buat ku,,,,
“ aku juga bingung Ian..mungkin pengaruh perkembangan jaman dan pergaulan di sini kali. Tidak tau selama menjalani hubungan dengan kamu bawaannya ingin berdua – duaan terus...
“ istighfar Dian,,, kita belum mukhrim. Jadi jangan coba kurang ajar sama aku. Kamu boleh cari wanita lain jika hanya untuk pelampiasan nafsu kamu.. atau jangan – jangan kamu menjalani hubungan ini denga aku bukan karena kamu sayang sama kau,, tapi karena nafsu aja..
“ mungkin seperti itu Ian..
“ tega sekali kamu Dian..kamu sudh janji untuk berusaha menjadi lebih baik lagi..tapi masih seminggu aja kamu sudah seperti ini.. itu artinya hubungan ini bukan membawa niali positif buat kamu..justru malah sebaliknya...
“ aku juga tidak tau Ian... aku seperti ini setelah menjalin hubungan sama kamu...
“ bagaimana mungkin Dian,,jarak kita jauh,,,
“ setiap malam aku selalu membayangkan kamu di samping aku Ian...
“ kurang ajar kamu Dian.. tidak selayaknya kamu berfikiran sampai sejauh dan sekotor itu Dian...
“ lalu mau kamu bagaimana ha??
“ hubungan yang membawa nilai negatif tidak baik untuk di pertahankan Dian. Karena aku sayang sama kamu, aku tidak ingin kamu rusak karena hubungan ini...
“ untung kita berjauhan Ian..aku tidak bisa bayangin kalau kita satu kota, mungkin kita sudah habis..
“ maaf Dian bukan denga aku.. carilah olehmu yang lain...
“ aku mau buat satu pengakuan Ian..
“ pengakuan apa.?
“ aku sudah tidak suci lagi...
“  astgfirullah... aku tidak bisa berkata apa – apa lagi Dian.. hidup ini adalah pilihan, mungkin itulah pilihan kamu...aku benar – benar merasa bersalah Dian..karena perasaan dan hubungan ini kamu harus hancur..bukan Dian,,bukan itu yang aku inginkan dari hubungan ini...aku mau kita bisa sama – sama menjaga seperti janji yang sudah kita sepakati Dian..kalau begini aku benar – benar tidak bisa menjalani hubungan ini lahi Dian..
“ maksud kamu???
“ ya, seperti yang aku katakana tadi,,karena aku peduli dan karena aku sayang sama kamu Dian...aku tidak mau kamu semakin rusak...kita kahiri saja hubungan ini...
“ kenapa??? Karena kau sudah tidak suci lagi ya??
“ bukan itu Dian.. kalau itu bukanlah urusan aku, itu urusan kamu dengan Tuhan... bukankah kamu rusak setelah menjalin hubungan dengan aku??? Dan aku tidak ingin kamu rusak lebih parah lagi Dian... perbanyaklah Istighfar Dian....
“ ah...bohong.. pasti karena aku tidak suci lagi,,,
“ terserah kamu Dian mau bilang apa..aku benar – benar kecewa, terluka, sakit hati ini Dian... aku kira hubungan ini akan benar – benar bertahan sampai kita menjadi keluarga,ternyata tidak... tapi aku akan mengikhlaskannya Dian... jadi aku putuskan kita akhiri hubungan singkat ini selama – lamanya Dian...
“ tidak untuk aku,,,,,,,,
“ maksud kamu??
“ setelah kita sama – sama menyelesaikan pendidikan kita,, kita lanjutkan lagi hubungan ini.......
“ maafkan aku Dian....aku tidak bisa dan aku tidak mau lagi berhubungan lagi dengan kamu.......cukuplah kita menjadi teman atau sahabat saja....
“ tidak........ aku akan tetap menunggu sampai pendidikan kita selesai...
“ terserah kamu Dian..tapi yang jelas cukup sudah aku megenal siapa kamu, bagaimana kamu... dan maafkan aku ...aku tidak bisa biarlah luka ini aku simpan dalam hati dan aku yakin kamu bisa dapatin yang mungkin jauh lebih baik daripada aku dan begitu juga denga diriku..terimakasih untuk segalanya Dian.....karena kamu aku belajar kesetiaan dan belajar untuk bersabar........

Setelah mengakhiri obrolan itu,,tangis Ian pecah. Dia merasa benar – benar bodoh mengapa dia mau menerima Dian malam itu, sebenarnya dia menyadari betapa bodohnya dia menanti orang yang benar – benar tidak mengharapkannya. “ memang benar kata orang bawa cinta itu dapat membuat kita bodoh,,sebab cinta tidak memiliki logika “  hubungan singkat yang tidak akan mungkin dapat dilupakan oleh Ian. Akan menjadi catatan baru dalam perjalanan hidupnya.. PACAR SEMINGGU ... ya kenangan pahit dan benar – benar sikap yang tidak berpendidikan dari seorang Dian menjadi perhiasan dalam sejarah perjalanan cinta Ian...
“ aku akan bangkit dan mencampakkan cinta ini,,sebab masih banyak cinta – cinta lain di luar sana yang lebih bisa menghargai aku dan menjaga aku. Untukmu Dian..suatu saat kamu akan menyesal telah melukai hatiku dan menghianati cinta yang telah aku berikan.. semoga dirimu bahagia dengan hidupmu, sebab aku disini akan bahagia meski tanpa dirimu dan cinta semu darimu lagi.......I BELIEF I CAN teriak Ian sekeras - kerasnya.............

( cerita singkat ini adalah sepenggal pengalaman penulis tentang cinta, kedengarannya memang lucu dan bodoh sekali penulis, tapi memang inilah kenyataannya. Penulis menjadikan ini sebagai batu loncatan untuk menggapai impiannya.. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar