PACAR SEMINGGU
Baru ian sadari,
ternyata penantiannya selama ini sia- sia. Percuma penantian ian yang tak
berujung. Ian menyadari kebodohannya, tapi cintanya terlalu besar buat Dian.
Sebenarnya sejak pertama berkenalan pada tahun 2004 lalu, Ian sudah terpikat
pada pandangan pertama. Belum lagi mereka sering bertemu pada acara sekolah dan
juga kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka. Sebenarnya semua perasaan itu berasal dari ejekan dan
olokan teman- temannya. Walaupun Ian sudah marah, tetap aja teman – temannya
suka menggodai Ian. Memang Ian kesal, tapi jauh di sudut hatinya Ian senang
sekali karena ternyata teman- temannya mendukung sekali kalau Ian jadian sama
Dian.
Tidak terasa UAN akan
segera berlangsung, ada perasaan sedih di hati anak – anak MTs Nahdiyah, karena
mereka harus berpisah dengan teman – teman yang tiga tahun belakangan ini sudah
menjadi saudara. Terlebih kalau sudah tamat dari MTs Ian tidak akan bertemu
lagi dengan Dian, mengingat jarak antara mereka itu antar provinsi. Dan akhirnya samapi juga hari perpisahan itu,
mereka semua berpisah dan melanjutkan kejenjang MA pilihan masing – masing.
Terakhir Ian bertemu dengan Dian saat Dian berkunjung untuk menjemput STTB nya.
Sejak itu mereka tidak pernah bertemu lagi hingga akhir 2011 ini pun mereka
tidak pernah bertemu.
Memang kalau sudah cinta
sulit untuk melupakannya. Walau tidak pernah ada kata jadian antara Ian dan
Dian, wanita selembut Ian tetaplah menjaga hatinya untuk seorang pria yang
sangat di cintainya. Semua teman – temannya sudah melarang Ian untuk menunggu
dan mengharapkan seorang Dian, karena menurut teman – temannya Dian tidak
pernah ada rasa sayang untuk seorang Ian. Tapi ternyata itulah cinta, Ian tidak
kuasa untuk melupakan dan membuang perasaan sayang yang di anugrahkan Tuhan
kepadanya.
Memasuki smester 3, Dian
datang lagi kedalam kehidupan Ian dengan jalan yang sangat sulit untuk di
ceritakan. Dengan segenap rasa sayang dan cinta yang dimilikinya Ian menyambut
dengan baik kehadiran Dian dalam hidupnya walau hanya dari udara. Ternyata Ian tidak
dapat meyembunyikan rasa itu.
“ kenapa Ian, kamu tidak
lupakan saja aku, aku tidak pantas untukmu. Aku terlalu kotor dan jahat untuk
mu??
“ aku sudah berusaha
untuk melupakan kamu Dian, tapi aku sadar perasaan sayang ini datangnya dari
Tuhan, aku tidak bisa berbuat apa – apa karena hanya atas izin Tuhan perasaan
ini bisa hilang Dian...
“ tapi aku tidak mungkin
bersama kamu Ian, aku tidak mau kamu terluka dan tersakiti lagi karena aku. Aku
tidak baik untuk kamu...
“ tidak ada yang
sempurna di dunia ini Dian, termasuk aku. Aku yakin semua orang yang bersalah
dan tidak baik bisa menjadi baik, selagi orang itu mau berubah Dian...
“ tapi untuk berubah itu
butuh waktu lama Ian....
“ berapa lama waktu yang
kamu butuhkan untuk berubah menjadi baik Dian??? Apa kamu pernah memikirkan
berapa lama aku menjaga perasaan ini?? 7 tahun menurut aku waktu yang cukup
lama, tapi aku bisa menjaga perasaan ini karena memang aku selalu berusaha
Dian.. bagaimana dengan kamu???
“ sungguh mulia hati
kamu Ian.. apa kamu bisa menerima aku dengan semua kesalahan dan kekurangan
aku??
“ akukan sudah katakana
Dian, tidak ada manusia yang sempurna. Tapi bagaimana kita berusaha mendekati
kesempurnaan itu Dian...
“ betapa beruntungnya
pria yang mendapatkan kamu nanti Ian...
“ ya, mudah – mudahan
begitu....
“ betapa bodohnya aku
Ian... aku sudah menyia – nyiakan orang yang benar – benar berhati mulia
seperti mu... maafin aku ya..
“ tidak ada yang salah
dan tidak ada yang benar Dian,, kita sama.
“ aku ingin kita kembali
seperti dulu Ian...
“ seperti dulu yang
bagaimana Dian??
“ aku mau kita menjalin
hubungan..
“ hubungan??? Hubungan
apa yang kamu inginkan Dian??
“ tapi kamu harus janji tidak akan marah,,
inipun kalau kamu menyetujuinya...
“ ya aku tidak akan
marah...
“ aku mau kita pacaran....
“ pacaran?? Denga jarak
kita sekarang apa kamu yakin Dian??
“ ya aku yakin... aku
janji tidak akan menyakiti kamu lagi Ian...
“ tapi maaf,,kamu pernah
bilang kalau kamu tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh..apa kamu pula??
“ yaa..memang dulu aku bilang
seperti itu,,tapi aku benar – benar ingin berubah untuk kamu Ian...
“ sebenarnya kau tidak
bisa percaya b egitu saja dengan semua yang kamu katakana..aku takut kejadian
beberapa bulan lalu akan terulang lagi. Sakit rasanya Dian,,aku sadar betapa
bodohnya aku.,tapi apa daya ku.... maafkan aku Dian, aku tidak bisa...
“ aku mengerti kalau
kamu tidak mungkin bisa langsung percaya sepenuhnya kepada aku, tapi percayalah
Ian,,aku janji aku tidak akan menyakitimu lagi dan aku akan berusaha menjadi
yang terbaik untuk kamu...
“ bantu aku untuk
meyakinkan hati aku Dian... biarlah kita jalani apa adanya tidak perlu ada
ikatan hubungan apa – apa....
“ kenapa Ian??
“ karena aku memang
belum bisa....
“ belum bisa bagaimana
Ian???
“ aku belum bisa
menjalani hubungan apapun dengan kamu,,sebelum kamu bisa membuktikan bahwa
ucapan kamu itu benar tidak hanya omongan belaka Dian...
“ Ian.... bagaimana aku
bisa buktikan ke kamu kalau aku tidak main – main dengan ucapan aku, kalau kamu
sendiri tidak memberi aku kesempatan... aku mohon Ian, berikanlah aku
kesempatan sekali lagi..
“ berat untuk aku
Dian.....
Sempat air bening
mengalir dari mata Ian malam itu.
Mengapa tidak..pria yang selama ini di nantikannya menyatakan cinta dan
berjanji akan berubah untuk dirinya. Namun sebagai wanita dia juga tidak ingin
mengulang kesalahan yang sama seperti tiga tahun yang lalu, menggantung
hubungannya dengan Dian. Ian benar – benar kali ini tidak akan menyia – nyiakan
kesempatan itu lagi.
“ Ian... tolong
jawab..beri aku kepastian atas hubungan kita..
“ kamu janji tidak akan
meninggalkan aku lagi, tidak akan melukai hatiku lagi...
“ ya aku janji,,kamu
adalah yang terakhir dalam hidupku...
“ maksudnya???
“ aku ingin kita benar –
benar menjaga hubungan ini sampai kita bisa hidup bersama dan menjalani hidup
ini bersama.. kamu mau kan jadi pendamping aku??
“ secepat itu kamu
berfikir seperti itu Dian??
“ ya,,aku tidak akan
menyia – nyiakan kamu lagi Ian... terimakasih untuk cinta dan kesempatan yang
kamu berikan Ian...
“ semoga semua itu bukanlah
kata – kata belaka Dian..aku ingin bukti bukan hanya janji – janji semu..
“ ya..aku akan berusaha
membuktikanya dank u mohon bantu aku untuk berubah menjadi lebih baik....
“ sebisa mungkin akan
aku bantu Dian...
“ kalau begitu kita
resmi jadian...
“ he..em....
Hahahahha mereka berdua
tertawa. Sejak malam itu, Ian lebih semangat lagi dalam menjalani kehidupannya.
Tidak tau dengan Dian, entah dia bahagia atau hanya omongan semu belakan. Ian
tidak pernah tau itu, Ian menyerahkan semua itu kepada Tuhan. Mereka saling
memberikan perhatian selayaknya pasangan lain. Tapi ada yang beda dari Dian
menurut Ian kata – kata Dian sering ngawur,, seperti bukan orang yang
berpendidikan padahal Dian adalah calon seorang ahli kesehatan. Hal itu sempat
di tanyakan Ian kepada Dian tepat satu minggu mereka jadian.
“ yank..aku mau Tanya
sesuatu boleh??
“ boleh ayank...tanya
aja??
“ kemana Dian yang aku
kenal dulu, yang selalu mengagumkan dan bisa menjadi panutan.
“ aku juga nggak tau
Ian..inilah aku yang sebenarnya...kenapa kamu kecewa??
“ tentu aku kecewa
Dian..tapi selama kamu mau merubahnya tidak masalah buat ku,,,,
“ aku juga bingung
Ian..mungkin pengaruh perkembangan jaman dan pergaulan di sini kali. Tidak tau
selama menjalani hubungan dengan kamu bawaannya ingin berdua – duaan terus...
“ istighfar Dian,,, kita
belum mukhrim. Jadi jangan coba kurang ajar sama aku. Kamu boleh cari wanita
lain jika hanya untuk pelampiasan nafsu kamu.. atau jangan – jangan kamu
menjalani hubungan ini denga aku bukan karena kamu sayang sama kau,, tapi
karena nafsu aja..
“ mungkin seperti itu
Ian..
“ tega sekali kamu
Dian..kamu sudh janji untuk berusaha menjadi lebih baik lagi..tapi masih
seminggu aja kamu sudah seperti ini.. itu artinya hubungan ini bukan membawa
niali positif buat kamu..justru malah sebaliknya...
“ aku juga tidak tau
Ian... aku seperti ini setelah menjalin hubungan sama kamu...
“ bagaimana mungkin
Dian,,jarak kita jauh,,,
“ setiap malam aku
selalu membayangkan kamu di samping aku Ian...
“ kurang ajar kamu
Dian.. tidak selayaknya kamu berfikiran sampai sejauh dan sekotor itu Dian...
“ lalu mau kamu
bagaimana ha??
“ hubungan yang membawa
nilai negatif tidak baik untuk di pertahankan Dian. Karena aku sayang sama
kamu, aku tidak ingin kamu rusak karena hubungan ini...
“ untung kita berjauhan
Ian..aku tidak bisa bayangin kalau kita satu kota, mungkin kita sudah habis..
“ maaf Dian bukan denga
aku.. carilah olehmu yang lain...
“ aku mau buat satu
pengakuan Ian..
“ pengakuan apa.?
“ aku sudah tidak suci
lagi...
“ astgfirullah... aku tidak bisa berkata apa –
apa lagi Dian.. hidup ini adalah pilihan, mungkin itulah pilihan kamu...aku
benar – benar merasa bersalah Dian..karena perasaan dan hubungan ini kamu harus
hancur..bukan Dian,,bukan itu yang aku inginkan dari hubungan ini...aku mau
kita bisa sama – sama menjaga seperti janji yang sudah kita sepakati
Dian..kalau begini aku benar – benar tidak bisa menjalani hubungan ini lahi
Dian..
“ maksud kamu???
“ ya, seperti yang aku
katakana tadi,,karena aku peduli dan karena aku sayang sama kamu Dian...aku
tidak mau kamu semakin rusak...kita kahiri saja hubungan ini...
“ kenapa??? Karena kau
sudah tidak suci lagi ya??
“ bukan itu Dian.. kalau
itu bukanlah urusan aku, itu urusan kamu dengan Tuhan... bukankah kamu rusak
setelah menjalin hubungan dengan aku??? Dan aku tidak ingin kamu rusak lebih
parah lagi Dian... perbanyaklah Istighfar Dian....
“ ah...bohong.. pasti
karena aku tidak suci lagi,,,
“ terserah kamu Dian mau
bilang apa..aku benar – benar kecewa, terluka, sakit hati ini Dian... aku kira
hubungan ini akan benar – benar bertahan sampai kita menjadi keluarga,ternyata
tidak... tapi aku akan mengikhlaskannya Dian... jadi aku putuskan kita akhiri
hubungan singkat ini selama – lamanya Dian...
“ tidak untuk
aku,,,,,,,,
“ maksud kamu??
“ setelah kita sama –
sama menyelesaikan pendidikan kita,, kita lanjutkan lagi hubungan ini.......
“ maafkan aku
Dian....aku tidak bisa dan aku tidak mau lagi berhubungan lagi dengan
kamu.......cukuplah kita menjadi teman atau sahabat saja....
“ tidak........ aku akan
tetap menunggu sampai pendidikan kita selesai...
“ terserah kamu
Dian..tapi yang jelas cukup sudah aku megenal siapa kamu, bagaimana kamu... dan
maafkan aku ...aku tidak bisa biarlah luka ini aku simpan dalam hati dan aku
yakin kamu bisa dapatin yang mungkin jauh lebih baik daripada aku dan begitu
juga denga diriku..terimakasih untuk segalanya Dian.....karena kamu aku belajar
kesetiaan dan belajar untuk bersabar........
![]() |
Setelah mengakhiri
obrolan itu,,tangis Ian pecah. Dia merasa benar – benar bodoh mengapa dia mau
menerima Dian malam itu, sebenarnya dia menyadari betapa bodohnya dia menanti
orang yang benar – benar tidak mengharapkannya. “ memang benar kata orang bawa
cinta itu dapat membuat kita bodoh,,sebab cinta tidak memiliki logika “ hubungan singkat yang tidak akan mungkin
dapat dilupakan oleh Ian. Akan menjadi catatan baru dalam perjalanan hidupnya..
PACAR SEMINGGU ... ya kenangan pahit dan benar – benar sikap yang tidak
berpendidikan dari seorang Dian menjadi perhiasan dalam sejarah perjalanan cinta
Ian...
“ aku akan bangkit dan
mencampakkan cinta ini,,sebab masih banyak cinta – cinta lain di luar sana yang
lebih bisa menghargai aku dan menjaga aku. Untukmu Dian..suatu saat kamu akan
menyesal telah melukai hatiku dan menghianati cinta yang telah aku berikan..
semoga dirimu bahagia dengan hidupmu, sebab aku disini akan bahagia meski tanpa
dirimu dan cinta semu darimu lagi.......I BELIEF I CAN teriak Ian sekeras - kerasnya.............
( cerita singkat ini
adalah sepenggal pengalaman penulis tentang cinta, kedengarannya memang lucu
dan bodoh sekali penulis, tapi memang inilah kenyataannya. Penulis menjadikan
ini sebagai batu loncatan untuk menggapai impiannya.. )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar